Selasa, 10 April 2012

Salah Saya..

Pertama, salah saya karena saya yang mau meladeni kamu. Walaupun kamu bilang tidak ada reaksi bila tidak ada aksi. Tapi saya memilih bereaksi untuk meladeni, bukan diam. Jadi, ini salah saya. (0-1)

Kedua, salah saya yang tidak benar-benar menjelaskan kalau saya sudah memiliki pasangan, walaupun kamu bilang salah kamu yang tidak benar-benar mendengarkan penjelasan-secara-tidak-langsung saya. Tapi seharusnya saya bisa memilih untuk benar-benar menjelaskan, bukan menjelaskan secara-tidak-langsung. Jadi, lagi-lagi salah saya. (0-2)

Ketiga, salah saya karena dari awal kamu menghendaki untuk perlahan. Tapi saya beraksi dengan mengajak cepat, dan kamu terpancing. Ini tidak perlu diperdebatkan, salah saya. (0-3)

Keempat, salah saya yang tidak mempermasalahkan kepergian kamu nanti. Saya terlalu percaya bila kita jalan bersama, jarak tidak akan berpengaruh apa-apa. Karena setau saya, Matahari yang kamu lihat nanti, masih sama dengan Matahari yang saya lihat. Jadi bukan masalah. Tapi salah saya yang tidak bisa mengajak kamu untuk memiliki pikiran yang sama. Lihat, salah saya lagi. (0-4)

Kelima, salah saya karena dipikiran saya cinta ini belum selesai. Dan kamu terlihat-walaupun-secara-perlahan menjelaskan bila ini sudah selesai. Iya, memang salah saya. (0-5)

Sudah sampai diangka 5 saya berbuat salah kepada kamu. Dan ini aneh. Kita seakan mengakhiri sesuatu yang bahkan belum kita mulai

1 komentar:

Idham B mengatakan...

Tulisan tulisan dalam blog ini sangat hidup dan penuh dg emosional (bukan emosi yg berarti marah) secara personal oleh sang penulis. Secara tidak langsung pembaca, paling tidak saya, merasa mengikuti kehidupan sang penulis dari episode 1 sampai beberapa episode kedepan dg nuansa yang dinamis, senang dan sedih, meskipun secara keseluruhan didominasi galau alias sedih.
Pembaca, paling tidak saya, merasa asyik membaca tulisan tulisan blog ini yang ditulis apik, mengalir, dan sistematis. Bahkan saya merasa bahwa gaya penulisan ini sudah cukup layak untuk masuk percetakan, misalnya dibuat buku kumpulan ekpresi galau atau mungkin Novel yang didasarkan dari pengalaman pribadi. Saya yakin, buku anda akan laku dipasaran. Tidak ada salahnya mencoba. Cobalah memulai mengkompilasi tulisan2 dlm blog ini atau masih ada yang tercecer di beberapa tempat seperri diary atau semacamnya.
Akhirnya pembaca, yang juga mempunyai hobi menulis, mendukung kreatifitas anda dalam berekspresi melalui tulisan. Terus berkarya, dan berjuang sedikit demi sedikit untuk masuk penerbit :)

Salam hangat,

Idham - Citra